bismillah
Video editing adalah salah satu kegiatan yang banyak dilakukan oleh para kreator konten, baik untuk keperluan profesional maupun hobi. Namun, tidak semua orang memiliki anggaran yang cukup untuk membeli software video editor berbayar yang mahal dan canggih. Untungnya, ada banyak pilihan video editor berbasis FOSS (Free and Open Source Software) yang bisa Anda gunakan secara gratis dan legal, tanpa harus mengorbankan kualitas dan fitur.
FOSS adalah software yang lisensinya memungkinkan pengguna untuk menjalankan, menyalin, mendistribusikan, mempelajari, mengubah, dan meningkatkan software tersebut. Dengan menggunakan video editor berbasis FOSS, Anda tidak hanya mendapatkan software yang hemat biaya, tapi juga mendukung komunitas pengembang yang terus berkontribusi untuk membuat software tersebut lebih baik.
Apa Saja Video Editor Berbasis FOSS yang Populer?
Berikut adalah beberapa vieo editor berbasis FOSS yang populer dan banyak digunakan oleh pengguna Linux maupun sistem operasi lainnya. Kami akan memberikan ulasan ringkas tentang masing-masing software, alasan memilihnya, kelebihan dan kekurangan, serta alamat website nya. Mari kita mulai!
1. Shotcut
Shotcut adalah video editor berbasis FOSS yang multi-platform dan mendukung hampir semua format audio/video dengan bantuan library FFmpeg. Anda bisa menggunakan Shotcut untuk berbagai tugas seperti mengedit video (termasuk kualitas 4K), menambahkan efek, membuat film baru, mengimpor berbagai format file gambar, mengekspor ke hampir semua format file video, dan banyak lagi.
Alasan memilih Shotcut:
- Shotcut memiliki antarmuka yang sederhana dan intuitif, dengan dukungan drag and drop.
- Shotcut memiliki fitur-fitur canggih seperti multi-track editing, keyframeable effects, timeline preview, proxy editing, dll.
- Shotcut memiliki koleksi efek dan transisi yang cukup banyak dan bervariasi.
- Shotcut mendukung hardware encoding dan decoding untuk meningkatkan performa.
Kelebihan Shotcut:
- Shotcut gratis dan open source.
- Shotcut kompatibel dengan Windows, Linux, dan Mac OS X.
- Shotcut mendukung banyak format audio/video.
Kekurangan Shotcut:
- Shotcut mungkin membutuhkan kurva belajar yang cukup tinggi bagi pemula.
- Shotcut mungkin tidak stabil di beberapa sistem atau versi.
- Shotcut mungkin tidak memiliki fitur-fitur tertentu yang ada di software video editor berbayar.
Alamat website: https://shotcut.org/
2. OpenShot
OpenShot adalah video editor berbasis FOSS yang multi-platform dan mendukung hampir semua format audio/video. Anda bisa menggunakan OpenShot untuk membuat dan mengedit video menggunakan banyak format multimedia populer.
Alasan memilih OpenShot:
- OpenShot memiliki antarmuka yang mudah digunakan dan fleksibel.
- OpenShot memiliki fitur-fitur menarik seperti keyframe animation framework, desktop integration (drag and drop support), video transition with real-time previews, 3D animated titles and effects, dll.
- OpenShot memiliki fitur-fitur tambahan seperti slow motion and time effects, audio mixing and editing, chroma key / green screen effect, dll.
Kelebihan OpenShot:
- OpenShot gratis dan open source.
- OpenShot kompatibel dengan Windows, Linux, dan Mac OS X.
- OpenShot memiliki dokumentasi dan tutorial yang lengkap.
Kekurangan OpenShot:
- OpenShot mungkin kurang cocok untuk proyek-proyek video editing yang kompleks atau profesional.
- OpenShot mungkin mengalami masalah performa atau stabilitas di beberapa sistem atau versi.
- OpenShot mungkin tidak memiliki fitur-fitur tertentu yang ada di software video editor berbayar.
Alamat website: https://www.openshot.org/
3. Blender
Blender adalah software berbasis FOSS yang terkenal sebagai aplikasi 3D modeling dan animasi. Namun, Blender juga memiliki fitur video editing yang cukup powerful dan fleksibel. Anda bisa menggunakan Blender untuk mengedit video, menambahkan efek, transisi, teks, gambar, audio, dan bahkan objek 3D.
Alasan memilih Blender:
- Blender memiliki fitur video editing yang sangat lengkap dan canggih, seperti masking, color grading, speed control, adjustment layers, dll.
- Blender memiliki fitur-fitur unik yang tidak dimiliki oleh software video editor lainnya, seperti integrasi dengan 3D modeling dan animasi, motion tracking, video stabilization, dll.
- Blender memiliki komunitas yang besar dan aktif yang terus mengembangkan dan meningkatkan software tersebut.
Kelebihan Blender:
- Blender gratis dan open source.
- Blender kompatibel dengan Windows, Linux, dan Mac OS X.
- Blender mendukung banyak format audio/video.
Kekurangan Blender:
- Blender memiliki antarmuka yang kompleks dan kurang intuitif bagi pemula.
- Blender memiliki kurva belajar yang sangat tinggi bagi pengguna yang tidak terbiasa dengan 3D modeling dan animasi.
- Blender mungkin membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi untuk menjalankan fitur-fitur tertentu.
Alamat website: https://www.blender.org/
4. Kdenlive
Kdenlive adalah video editor berbasis FOSS yang multi-platform dan mendukung hampir semua format audio/video dengan bantuan library FFmpeg. Anda bisa menggunakan Kdenlive untuk berbagai tugas seperti multi-track editing, 2D title maker, customizable interface and shortcuts, proxy editing, automatic backup, dll.
Alasan memilih Kdenlive:
- Kdenlive memiliki antarmuka yang bersih dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
- Kdenlive memiliki fitur-fitur canggih seperti keyframeable effects, audiometer, histogram, waveform, color correction, audio adjustments, dll.
- Kdenlive memiliki koleksi efek dan transisi yang cukup banyak dan bervariasi.
- Kdenlive memiliki fitur online add-ons yang bisa digunakan untuk meningkatkan performa software.
Kelebihan Kdenlive:
- Kdenlive gratis dan open source.
- Kdenlive kompatibel dengan Windows, Linux, dan Mac OS X.
- Kdenlive mendukung banyak format audio/video.
Kekurangan Kdenlive:
- Kdenlive mungkin membutuhkan kurva belajar yang cukup tinggi bagi pemula.
- Kdenlive mungkin tidak stabil di beberapa sistem atau versi.
- Kdenlive mungkin tidak memiliki fitur-fitur tertentu yang ada di software video editor berbayar.
Alamat website: https://kdenlive.org/
5. Flowblade
Flowblade adalah video editor berbasis FOSS yang khusus dibuat untuk Linux. Flowblade mendukung hampir semua format audio/video dengan bantuan library MLT. Anda bisa menggunakan Flowblade untuk mengedit video dengan cara drag and drop pada timeline.
Alasan memilih Flowblade:
- Flowblade memiliki antarmuka yang sederhana dan minimalis, dengan fokus pada timeline editing.
- Flowblade memiliki fitur-fitur dasar seperti cut, trim, move, splice, snap, dll.
- Flowblade memiliki fitur-fitur tambahan seperti filters and compositors, image sequences support, batch rendering queue, dll.
Kelebihan Flowblade:
- Flowblade gratis dan open source.
- Flowblade khusus dibuat untuk Linux sehingga lebih optimal dan stabil di sistem tersebut.
- Flowblade mendukung banyak format audio/video.
Kekurangan Flowblade:
- Flowblade hanya tersedia untuk Linux saja.
- Flowblade mungkin kurang cocok untuk proyek-proyek video editing yang kompleks atau profesional.
- Flowblade mungkin tidak memiliki fitur-fitur tertentu yang ada di software video editor berbayar.
Alamat website: https://jliljebl.github.io/flowblade/
6. Avidemux
Avidemux adalah video editor berbasis FOSS yang multi-platform dan mendukung hampir semua format audio/video dengan bantuan library FFmpeg. Anda bisa menggunakan Avidemux untuk berbagai tugas seperti encoding (convert videos from one format to another), cutting (remove unwanted parts), filtering (resize, deinterlace, add subtitles), dll.
Alasan memilih Avidemux:
- Avidemux memiliki antarmuka yang simpel dan mudah digunakan bagi pemula.
- Avidemux memiliki fitur-fitur dasar seperti cut, copy, paste, delete, append, dll.
- Avidemux memiliki fitur-fitur tambahan seperti scripting support (for advanced users), job queue (for batch processing), command line interface (for automation), dll.
Kelebihan Avidemux:
- Avidemux gratis dan open source.
- Avidemux kompatibel dengan Windows, Linux, Mac OS X, dan BSD.
- Avidemux mendukung banyak format audio/video.
Kekurangan Avidemux:
- Avidemux mungkin tidak cocok untuk proyek-proyek video editing yang membutuhkan multi-track editing, effects, transitions, dll.
- Avidemux mungkin tidak stabil di beberapa sistem atau versi.
- Avidemux mungkin tidak memiliki fitur-fitur tertentu yang ada di software video editor berbayar.
Alamat website: https://avidemux.sourceforge.net/
7. VidCutter
VidCutter adalah video editor berbasis FOSS yang multi-platform dan mendukung hampir semua format audio/video. Anda bisa menggunakan VidCutter untuk tugas-tugas dasar seperti cut, split, dan add different clips.
Alasan memilih VidCutter:
- VidCutter memiliki antarmuka yang sangat sederhana dan intuitif, dengan hanya beberapa tombol dan slider.
- VidCutter memiliki fitur-fitur dasar seperti cut, split, join, save, dll.
- VidCutter memiliki fitur-fitur tambahan seperti keyframes viewer, smart clip index, media stream details, dll.
Kelebihan VidCutter:
- VidCutter gratis dan open source.
- VidCutter kompatibel dengan Windows, Linux, dan Mac OS X.
- VidCutter mendukung banyak format audio/video.
Kekurangan VidCutter:
- VidCutter mungkin terlalu sederhana bagi pengguna yang ingin melakukan video editing yang lebih kreatif atau profesional.
- VidCutter mungkin mengalami masalah performa atau stabilitas di beberapa sistem atau versi.
- VidCutter mungkin tidak memiliki fitur-fitur tertentu yang ada di software video editor berbayar.
Alamat website: https://github.com/ozmartian/vidcutter
8. LiVES
LiVES adalah video editor berbasis FOSS yang multi-platform dan mendukung hampir semua format audio/video dengan bantuan library MPlayer/MEncoder. Anda bisa menggunakan LiVES untuk berbagai tugas seperti real-time video performance and VJing, non-linear editing and mixing, video processing and effects, dll.
Alasan memilih LiVES:
- LiVES memiliki antarmuka yang modular dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
- LiVES memiliki fitur-fitur canggih seperti real-time effects and transitions, frame accurate cutting and pasting, multitrack playback and recording, dll.
- LiVES memiliki fitur-fitur unik seperti VJ keyboard and MIDI control, OSC support, RFX plugins system, Weed API for developers, dll.
Kelebihan LiVES:
- LiVES gratis dan open source.
- LiVES kompatibel dengan Windows, Linux, BSD, Solaris, Mac OS X (experimental).
- LiVES mendukung banyak format audio/video.
Kekurangan LiVES:
- LiVES mungkin membutuhkan kurva belajar yang cukup tinggi bagi pemula.
- LiVES mungkin tidak stabil di beberapa sistem atau versi.
- LiVES mungkin tidak memiliki fitur-fitur tertentu yang ada di software video editor berbayar.
Alamat website: http://lives-video.com/
9. Natron
Natron adalah software berbasis FOSS yang terkenal sebagai aplikasi compositing dan visual effects. Namun, Natron juga bisa digunakan sebagai video editor dengan bantuan node-based interface. Anda bisa menggunakan Natron untuk mengedit video, menambahkan efek, transisi, teks, gambar, audio, dan bahkan objek 3D.
Alasan memilih Natron:
- Natron memiliki fitur compositing dan visual effects yang sangat lengkap dan canggih, seperti rotoscoping, keying, tracking, painting, warping, morphing, dll.
- Natron memiliki fitur-fitur unik yang tidak dimiliki oleh software video editor lainnya, seperti node-based interface (similar to Blender), OpenFX plugins support (compatible with Nuke), Python scripting and expressions support (for advanced users), dll.
- Natron memiliki komunitas yang besar dan aktif yang terus mengembangkan dan meningkatkan software tersebut.
Kelebihan Natron:
- Natron gratis dan open source.
- Natron kompatibel dengan Windows, Linux, dan Mac OS X.
- Natron mendukung banyak format audio/video.
Kekurangan Natron:
- Natron memiliki antarmuka yang kompleks dan kurang intuitif bagi pemula.
- Natron memiliki kurva belajar yang sangat tinggi bagi pengguna yang tidak terbiasa dengan compositing dan visual effects.
- Natron mungkin membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi untuk menjalankan fitur-fitur tertentu.
Alamat website: https://natrongithub.github.io/
10. Lightworks
Lightworks adalah software video editor yang memiliki dua versi, yaitu versi berbayar (Lightworks Pro) dan versi gratis (Lightworks Free). Versi gratisnya juga termasuk sebagai software berbasis FOSS, karena lisensinya memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memodifikasi source code-nya. Anda bisa menggunakan Lightworks untuk berbagai tugas seperti professional editing, color correction, audio mixing, visual effects, dll.
Alasan memilih Lightworks:
- Lightworks memiliki fitur video editing yang sangat profesional dan berkualitas, seperti multi-cam editing, real-time effects and transitions, advanced trimming and editing tools, dll.
- Lightworks memiliki fitur-fitur tambahan seperti royalty-free audio and video content library, Boris FX and Graffiti plugins support, project sharing and collaboration, dll.
- Lightworks memiliki reputasi yang baik sebagai software video editor yang digunakan oleh banyak film-film Hollywood, seperti The Wolf of Wall Street, Pulp Fiction, The King's Speech, dll.
Kelebihan Lightworks:
- Lightworks gratis (versi free) dan open source (versi free).
- Lightworks kompatibel dengan Windows, Linux, dan Mac OS X.
- Lightworks mendukung banyak format audio/video.
Kekurangan Lightworks:
- Lightworks mungkin terlalu rumit dan sulit bagi pemula.
- Lightworks memiliki beberapa batasan di versi gratisnya, seperti output resolution maksimal 720p, tidak ada timeline rendering, tidak ada project export/import, dll.
- Lightworks mungkin tidak memiliki fitur-fitur tertentu yang ada di software video editor berbayar lainnya.
Alamat website: https://www.lwks.com/
Kesimpulan
Video editor berbasis FOSS adalah pilihan yang baik untuk pengguna yang ingin mengedit atau membuat video dengan bebas, terbuka dan hemat biaya. Ada banyak video editor berbasis FOSS yang tersedia untuk berbagai sistem operasi dan kebutuhan pengguna. Masing-masing video editor memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, sehingga pengguna dapat memilih yang sesuai dengan selera dan tujuannya.
Demikianlah artikel tentang apliksai video editor berbasis FOSS. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menginspirasi Anda untuk mencoba aplikasi-aplikasi video editor berbasis FOSS yang kami ulas.
Disclaimer: Sebagai tambahan bahwa informasi yang ada pada artikel ini adalah sesuai dengan saat kami menulis artikel ini, bisa saja di kemudian hari terjadi perubahan informasi yang menjadikan informasi di artikel ini kurang relevan karena perbadaan informasi yang ada dengan saat anda menemukan artikel ini. Oleh karena itu tetaplah mengikuti perkembangan yang ada melalui komunitas FOSS dan website resmi dari masing-masing progam komputer tersebut.
Terakhir, selamat mencoba dan berkarya!
Link Referensi Penting:
- Daftar lisensi perangkat lunak terbuka (en: Open Source Software): https://opensource.org/Lisensis
- Daftar lisensi perangkat lunak bebas (en: Free Software): https://www.gnu.org/Lisensis/
- Temukan yang terbaik: https://www.slant.co/
- Temukan penggantinya: https://alternativeto.net/
- Belajar Distro Linux dari a sampai z: https://www.belajarDistro Linux.org
Barakallahu fiikum
Tulisan ini berada di bawah naungan lisensi (perjanjian pengguna) Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Social Media